Nggorang, SMANDUKOM.COM_potret SMAN 2 Komodo hari ini dipenuhi dengan poster Paslon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Selain itu banyak pekikan dan teriakan peserta didik yang menggema di setiap lorong kelas dan lapangan: “Maju Paket No 4!”, “Hidup No 3”, “Bersama Paket FRAN mari kita maju bersama!”. Sebenarnya apa yang terjadi hari ini, Jumat, (13/09/24).

 

Setelah diselidiki dan diusut oleh tim wartawan sekolah, ternyata Lembaga Pendidikan SMA Negeri 2 Komodo mengadakan kegiatan praktik yang menarik dan mendidik dalam bentuk kampanye kepala daerah sebagai bagian dari Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kelas XI. Kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum yang bertujuan untuk memberi siswa pemahaman mendalam mengenai proses politik dan kepemimpinan.

Selama beberapa minggu terakhir, para siswa membagi diri menjadi beberapa kelompok dan mempersiapkan kampanye untuk calon kepala daerah mereka masing-masing. Setiap kelompok bertanggung jawab atas pencalonan, penyusunan visi, misi, serta program kerja yang akan diusulkan kepada “pemilih” di antara teman-teman mereka dan panel juri.

 

Persiapan kampanye ini mencakup berbagai aspek, mulai dari riset mengenai isu-isu lokal yang relevan hingga strategi penyampaian pesan yang efektif. Para siswa belajar bagaimana merancang poster kampanye, membuat video promosi, serta mengorganisasi debat terbuka untuk mempresentasikan program mereka.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan siswa dalam pembuatan materi kampanye, tetapi juga dalam simulasi proses pemilihan, di mana mereka berperan sebagai pemilih yang kritis. Ini memberikan mereka kesempatan untuk melihat langsung bagaimana proses demokrasi berfungsi dan bagaimana keputusan politik diambil.

Ini merupakan salah satu dari rangkaian praktik P5 dengan tema “Suara Demokrasi”.  Dalam praktik kampanye kali ini, peserta didik melakukan presentasi di hadapan para guru, mahasiswa KKN dari UNDANA Kupang dan beberapa alumni SMA Negeri 2 Komodo. Setiap kelompok diberikan waktu untuk memaparkan program kerja mereka dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan peserta didik lain. Penilaian dilakukan berdasarkan kejelasan visi, kelayakan program, serta keterampilan komunikasi.

 

Hasil dari praktik ini menunjukkan antusiasme dan kreativitas siswa. Banyak dari mereka mengemukakan ide-ide inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup di lingkungan mereka, serta menunjukkan kemampuan berbicara di depan umum yang mengesankan.

Vinsensius Dios, S.Pd, sebagai guru pembimbing mengungkapkan kepuasan terhadap proses ini, menyatakan bahwa kegiatan semacam ini membantu siswa memahami konsep-konsep penting dalam politik dan manajemen publik. Mereka juga mencatat bahwa siswa menunjukkan peningkatan dalam keterampilan kerja sama dan pemecahan masalah.

“melalui praktik kampanye ini. peserta didik melatih public speaking, memupuk kepercayaan diri dan juga berani menuangkan ide dn gagasannya yang bermanfaat bagi kepentingan bersama”. Ungkap Vinsen.

Kornelis Joni, S.Fil, kepala sekolah SMA Negeri 2 Komodo menyatakan bahwa kegiatan ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan bisa mengintegrasikan teori dengan praktik, serta mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.

“saya bangga dengan anak-anak saya. Hari ini mereka menunjukan bahwa mereka memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Saya harap melalui praktik ini nilai integritas diri dapat tertanam dalam diri setiap peserta didik” ungkapnya.

Siswa-siswi yang berpartisipasi merasa pengalaman ini sangat berharga. Mereka melaporkan bahwa kegiatan ini memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang tantangan dan peluang dalam dunia politik serta meningkatkan minat mereka dalam isu-isu publik.

“kegiatan praktik kampanye hari ini sangat seru, asik, dan menyenangkan. Selain itu saya bangga bisa menjadi salah satu calon Bupati dari praktik hari ini. Saya bangga dan merasa bersyukur dengan kesempatan ini saya bisa melatih diri untuk tampil di depan umum, menyampaikan aspirasi saya kepada teman-teman saya. Ini merupakan suatu prestasi yang sangat membahagiakan untuk saya” Ungkap Delsi seorang siswi kelas XI.

Secara keseluruhan, praktik kampanye kepala daerah di SMA 2 Komodo tidak hanya berhasil sebagai sarana edukasi tetapi juga memotivasi siswa untuk lebih terlibat dalam proses demokrasi. Kegiatan ini menunjukkan bagaimana pembelajaran berbasis proyek dapat membantu siswa mengaplikasikan teori dalam konteks dunia nyata.

 

(Fr2D/ red)

Leave a Comment