Labuan Bajo, SMANDUKOM.COM – SMA Negeri 2 Komodo telah mencapai tonggak penting dalam pengembangan pupuk organik melalui program vokasi hortikultura, yang kini memasuki tahap pengujian LEB (Laporan Evaluasi Biologi) oleh Laboraturium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Kupang, (30/09/2024). Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk meningkatkan keterampilan siswa sekaligus mendukung praktik pertanian berkelanjutan di Labuan Bajo dan sekitarnya sebagai destinasi pariwisata superprioritas.

 Selama beberapa bulan terakhir, siswa-siswa di SMA Negeri 2 Komodo telah belajar tentang cara mengolah bahan-bahan alami, seperti limbah sayuran dan kompos, menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. Dalam pelatihan praktis ini, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan teori, tetapi juga pengalaman langsung dalam proses pembuatan pupuk.

Di bawah bimbingan guru-guru yang berpengalaman, para siswa diajak untuk memahami proses pembuatan pupuk organik dari bahan-bahan alami, seperti limbah sayuran dan kompos. Melalui pelatihan praktis, mereka belajar bagaimana mengolah bahan tersebut menjadi pupuk yang berkualitas tinggi, yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.

Ibu Sinta, seorang guru pendamping vokasi hortikultura, menerangkan bahwa program vokasi hortikultura di SMA Negeri 2 Komodo tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa tentang pertanian, tetapi juga mengajak mereka untuk berkontribusi positif terhadap lingkungan. Penggunaan pupuk organik diyakini dapat mengurangi dampak negatif dari pupuk kimia, sehingga memberikan manfaat bagi kesehatan tanah dan ekosistem.

Setelah tahap produksi selesai, sampel pupuk organik yang dihasilkan diuji dalam laboratorium untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman .Dengan adanya pengujian LEB ini, diharapkan hasil pupuk organik yang dikembangkan oleh siswa dapat digunakan secara luas oleh petani lokal, memberikan alternatif yang lebih berkelanjutan dalam praktik pertanian” ujarnya

Kepala SMA Negeri 2 Komodo, Kornelis Joni, S.Fil, menyatakan bahwa program ini merupakan implementasi nyata dari kurikulum merdeka. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat di mana peserta didik tinggal.

“saya sangat bangga dengan prestasi siswa kami. Ini membuktikan bahwa generasi muda dapat berkontribusi dalam mencari solusi untuk masalah lingkungan. Kami sangat bangga dengan dedikasi siswa kami dalam proyek ini. Proses belajar tidak hanya berhenti pada pembuatan pupuk, tetapi juga mencakup pengujian untuk memastikan kualitas dan efektivitasnya. Kami berharap hasil ini dapat menginspirasi petani lokal untuk beralih ke pupuk organik.”. 

Delsi, salah satu siswa yang terlibat, berbagi pengalamannya terkait praktik baik vokasi holtikultura di sekolah, khususnya pada kegiatan pembuatan pupuk organik.

“Kami peserta didik sangat antusias menunggu hasil uji LEB ini. Kami ingin melihat apakah usaha dan kerja keras kami membuahkan hasil yang nyata. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami,” katanya.

SMA Negeri 2 Komodo berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan kreativitas di kalangan siswa, menjadikan mereka agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Keberhasilan program ini akan menjadi langkah penting dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bertanggung jawab terhadap bumi.

 

4o mini

 

1 Comment

Leave a Comment