SMANDUKOM.COM – Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 sekaligus HUT ke-14 SMAN 2 Komodo, seluruh warga sekolah menggelar kegiatan kerohanian Katolik dan Islam yang berlangsung penuh makna di Desa Kondas, Kecamatan Mbeliling, pada Sabtu–Minggu (25–26 Oktober 2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan nilai iman, persaudaraan, dan kebersamaan lintas agama di lingkungan pendidikan.
Rekoleksi Bersama Rm. Yuvens Rugi: Menjadi Garam dan Terang Dunia
Pada Sabtu, 26 Oktober 2025, peserta didik Katolik melaksanakan rekoleksi rohani bersama Romo Yuvens Rugi, Pr, Vikep Labuan Bajo, yang berlangsung khidmat di Gereja Paroki Noa.
Dalam kegiatan bertema “Peran Dunia Pendidikan bagi Perkembangan Dunia dan Gereja”, Romo Yuvens mengajak seluruh peserta didik, guru, dan pegawai untuk merenungkan kembali peran pendidikan dalam membentuk manusia yang cerdas secara intelektual, beriman, dan berkarakter.
Dalam renungannya, Romo Yuvens menegaskan bahwa dunia pendidikan sejatinya adalah bagian dari karya besar Allah untuk menghadirkan terang di tengah dunia yang penuh tantangan.
“Jangan pernah berhenti belajar, apalagi merasa diri hebat sehingga tidak mau belajar. Belajar adalah wujud kesetiaan kita pada kehidupan. Jadilah terang dan garam di tengah dunia — terang yang menerangi kegelapan, dan garam yang memberi rasa bagi kehidupan,” pesan Romo Yuvens.
Beliau juga mengingatkan bahwa pendidik dan pelajar dipanggil untuk menjadi saksi kasih dan kebenaran, meneladani sikap Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Dunia modern, katanya, membutuhkan generasi muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga bijak, peduli, dan berintegritas.
Kegiatan rekoleksi berlangsung dalam suasana teduh dan reflektif, diwarnai dengan doa, nyanyian rohani, dan momen keheningan untuk memberi ruang bagi peserta merenungkan panggilan hidup mereka.
Kepala SMAN 2 Komodo, Kornelis Joni, S.Fil, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Romo Yuvens atas bimbingan rohani yang meneguhkan hati seluruh warga sekolah.
“Kami percaya bahwa pendidikan sejati bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga pembentukan hati dan sikap hidup. Melalui rekoleksi ini, kami semua diajak untuk kembali ke pusat panggilan kami — menjadi pribadi yang berguna bagi sesama dan berakar dalam iman,” ujar Kornelis.
Di akhir acara, Romo Yuvens menutup rekoleksi dengan doa berkat, sembari mengajak seluruh peserta untuk membawa semangat rekoleksi itu ke dalam kehidupan nyata — baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Pada Minggu, 27 Oktober 2025, SMAN 2 Komodo juga bertugas sebagai koor dan petugas liturgi dalam Perayaan Ekaristi Kudus di Gereja Paroki St. Mikhael Noa. Keterlibatan ini menjadi wujud nyata bahwa SMAN 2 Komodo sebagai “rumah peradaban dan rahim kehidupan” siap menjalankan panggilannya sebagai garam dan terang dunia.
Rekoleksi dan pelayanan di Gereja Paroki Noa ini menjadi penanda bahwa perjalanan pendidikan tidak berhenti pada pencapaian akademik, tetapi terus berlanjut dalam upaya memperkuat nilai iman, kebajikan, dan kemanusiaan.
Sebagaimana pesan Romo Yuvens:
“Ikutilah teladan Yesus dalam belajar, mengasihi, dan melayani, karena di sanalah terang kehidupan sejati bersinar.”
Kegiatan Kerohanian Islam: Iman yang Hidup dalam Kepedulian
Sementara itu, bagi peserta didik kerohanian Islam, kegiatan diisi dengan aksi sosial membersihkan masjid di wilayah Kondas serta pemberian sumbangan berupa Al-Qur’an kepada pihak masjid dan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata ajaran Islam tentang kebersihan, kepedulian sosial, dan gotong royong.
Pendamping kerohanian Islam, Bapak Ali Amin, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak sekadar gotong royong, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai keimanan melalui tindakan nyata.
“Kami ingin menanamkan kepada anak-anak bahwa iman tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan lewat perbuatan. Membersihkan masjid dan berbagi kepada sesama adalah bagian dari ibadah. Di situlah kita belajar makna kepedulian dan kebersamaan,” ungkap Ali .
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat Sumpah Pemuda, di mana generasi muda bersatu dalam perbedaan demi tujuan bersama, membangun bangsa yang beradab, beriman, dan saling menghargai.
Pendidikan yang Mencerahkan: Terang dan Garam bagi Dunia
Kegiatan kerohanian Katolik dan Islam ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-14 SMAN 2 Komodo, yang mengusung tema “Bersatu, Beriman, dan Berkarakter.”
Kepala sekolah menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda dan peringatan HUT sekolah menjadi momen refleksi penting untuk memperkuat nilai kebersamaan lintas iman dan karakter spiritual peserta didik.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya unggul dalam akademik, tapi juga memiliki hati yang berbelarasa. Dunia butuh generasi yang bisa berpikir dengan kepala, bekerja dengan tangan, dan mencintai dengan hati,” tegas Kornelis.
Melalui kegiatan-kegiatan ini, SMAN 2 Komodo menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya menyiapkan generasi muda yang cerdas dan berprestasi, tetapi juga beriman, berjiwa sosial, dan siap menjadi terang serta garam bagi dunia.
(Frein/Tim Humas/red)







