Nggorang, SMANDU KOMODO.COM – Para guru dan pegawai SMA Negeri Komodo menggelar rapat evaluasi pelaksanaan program sekolah pada Selasa, 28/2/2023. Rapat yang dilaksanakan di ruang guru dan diikuti oleh 29 guru ini membahas beberapa agenda, diantaranya: (1) laporan keadaan siswa per triwulan, (2) laporan tahapan pelaksanaan ujian sekolah, dan (3)  evaluasi hasil pelaksanaan coaching clinik.

Dalam sambutan pengantar, Kepala SMA Negeri 2 Komodo, Kornelis Joni, S.Fil menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan sekolah, perlu untuk dievaluasi guna melihat sejauh mana keterlaksanaannya serta mengetahui hal-hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya. “Sebagai sebuah organisasi atau lembaga formal di bidang pelayanan tentu kita punya mimpi yang sangat besar untuk dapat melayani siswa kita dengan baik dan maksimal. Untuk mencapai mimpi itu, kita harus bisa membenah diri dan yang paling penting lagi kita harus mau dibenah.” Tegas Kornelis Joni atau yang akrab disapa pak Jois.

Dalam pelaksanaan rapat evaluasi ini, semua agenda rapat yang diajukan telah dibahas satu per satu secara rinci. Waka Kurikulum, Bainih Latif, S.Pd selaku pemandu rapat mengungkapkan bahwa dari beberapa agenda utama yang sudah dibahas dalam rapat evaluasi ini ada beberapa hal yang menjadi catatan penting sebagai hasil evaluasi, antara lain: (1) intensitas pendampingan bagi siswa yang bermasalah oleh Wali Kelas dan guru BK, (2) sistem koordinasi antara guru pembimbing dalam pendampingan penyusunan karya ilmiah, dan (3) indikator tagihan dan kisi-kisi untuk ujian berbasis projek. “Beberapa catatan tersebut nantinya akan segera dibenahi,” tegas Bainih Latif. Ia juga menambahkan bahwa terkait pelaksanaan ujian sekolah tahun 2023 berbasis projek yang meliputi Penulisan Karya Ilmiah (Makalah), Laporan Praktik Lapangan, dan Reportase ini jadwalnya telah diatur mulai dari tahap penyusunan karya atau pelaksanaan praktik sampai dengan tahap pengujian akhir.

Pada bagian akhir rapat, Kepala SMA Negeri 2 Komodo menegaskan bahwa kita harus memiliki mimpi yang besar untuk bisa memajukan sekolah. “kita tidak akan bisa berubah jika kita selalu terbelenggu atau tersandera oleh kekurangan masa lalu,” tandas beliau. (AJ/Red)