PENANDATANGANAN MOU

Nggorang, SMANDU KOMODO.COM – SMA Negeri 2 Komodo resmi melakukan kerjama dengan Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES) dalam pengembangan program Vokasi Agrobisnis Holtikultura Sekolah. Hubungan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh kedua lembaga ini pada Jumat (5/5/2023).

 

Foto Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Penyerahan Prasarana oleh Yakines
Foto Penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Koordinator Yakines (kiri) bersama Kepala SMAN 2 Komodo (kanan)
PENANDATANGANAN MOU
Foto Penyerahan Prasarana oleh Koordinator Yakines (kiri) kepada Kepala SMAN 2 Komodo (kanan)

 

Ferdinandus Mau Manu, selaku koordinator program YAKINES dalam sambutannya menerangkan bahwa  kerja sama ini sudah direncanakan sejak awal Maret 2022. Melalui penandatanganan MoU ini, SMA Negeri 2 kini resmi menjadi mitra kerja YAKINES dalam membangkitkan minat generasi muda terhadap pertanian.

“SMA Negeri 2 Komodo memiliki salah satu program unggulan yakni Vokasi Agrobisnis Holtikultura yang fokus pada pengelolaan pertanian organik. Hal ini sangat sesuai dengan arah dan tujuan dari program YAKINES itu sendiri yakni meningkatkan minat generasi muda terhadap pengolahan lahan pertanian organik berbasis teknologi. Kedepannya, para kru dari YAKINES akan terus mendampingi sekolah ini lewat pembelajaran langsung di lapangan kerja. Pendampingan ini diharapkan sampai membuahkan hasil dengan produk pertanian yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat,” tukas Ferdinandus.

Foto Sambutan Kepala SMAN 2 Komodo (tengah)
Foto Sambutan Kepala SMAN 2 Komodo (tengah)
Foto Sambutan Kepala SMAN 2 Komodo (tengah)
Foto saat  sambutan Koordinator Program Yakines (kiri)

Kepala SMA Negeri 2 Komodo, Kornelis Joni, S.Fil mengapresiasi pihak YAKINES yang telah mempercayakan SMA Negeri 2 Komodo sebagai mitra kerja sekaligus mendukung program vokasi sekolah dalam pengembangan pertanian organik berbasis teknologi. Hal ini memang menjadi harapan pihak sekolah agar kreativitas dan inovasi para peserta didik dalam mengelola lahan pertanian organik dan menghasilkan produk-produk yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Lahan pertanian merupakan potensi yang jarang sekali dilirik, tetapi justru dekat dengan para peserta didik dan memiliki nilai ekonomi dan ekologi yang mendukung kehidupan. Amat sangat disayangkan, lahan pertanian ini seringkali diabaikan dan tidak dikelola, dan saya sangat bersyukur bahwa pihak YAKINES mendukung program Vokasi Holtikultura ini . Semoga dengan kerja sama ini para peserta didik mampu menimba pengetahuan dan meningkatkan daya kreativitas serta menemukan inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan lahan pertanian organik secara baik berbasis teknologi dan dapat menghasilkan produk-produk yang aman dan bermanfaat sekaligus menyokong kehidupan ekonomi mereka sendiri,” ungkap Kornelis.

Ia juga menambahkan bahwa pengolahan pertanian yang dikembangkan melalui program vokasi sekolah ini adalah fokus pada pertanian organik. Dimana, peserta didik dilatih untuk mampu mengolah serta menghasilkan produk pertanian seperti sayuran, buah-buahan secara organik. Dengan demikian, produk yang dihasilkan ini betul-betul aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan harapannya kepada pihak internal sekolah agar memberikan dukungan dan kerja sama secara penuh terhadap pelaksanaan program vokasi ini sehingga program vokasi sekolah ini betul-betul akan berdampak terhadap peserta didik. “Pada prinsipnya, semua program yang sudah kita sepakati itu harus disuport dan difasilitasi sehingga memiliki dampak. Sehingga apa yang kita  desain di ruangan ini akan kita wujudkan dalam kerja nyata kita dalam pendampingan anak-anak kita,”  tutur Kornelis Joni.

Foto saat acara rapat berlangsung
Foto bersama sesaat setelah penandatanganan MoU

Selain penandatanganan MoU, dalam kesempatan yang sama YAKINES juga menyerahkan prasarana berupa alat dan bahan untuk proses pengelolaan lahan pertanian di sekolah. Harapannya, peralatan dan bahan-bahan tersebut digunakan secara tanggung jawab untuk kepentingan pengolahan lahan pertanian oleh sekolah secara khusus para peserta didik. (Aj/Red.)

Leave a Comment